BEAUTIFUL PLACES IN PARIS
1. MENARA EIFFEL
Menara
Eiffel menjadi simbol yang melekat kuat pada kota Paris, setiap tahunnya
sebanyak enam juta pengunjung datang ke Paris untuk melihat keajaiban Negara
yang kini dipimpin Nicolaz Sarkozy itu.
Bertempat
di Champ de Mars, tepi sungai Seine, Paris, Eiffel dibangun rangka Pameran
dunia dan perayaan revolusi Perancis, menara dengan bendera berkibar di
puncaknya ini lalu diresmikan pada tanggal 31 Maret 1889,
meskipun mendapat kecaman dan protes yang keras dari penduduk Paris dan kalangan intelektual selama masa pembangunannya. Pemimpin proyek pembangunan ini adalah Tuan Gustave Eiffel, dibantu para insinyur Maurice koechlin dan Emile MENARA Nuguier serta Stephen Sauvestre sebagai arsitek.
meskipun mendapat kecaman dan protes yang keras dari penduduk Paris dan kalangan intelektual selama masa pembangunannya. Pemimpin proyek pembangunan ini adalah Tuan Gustave Eiffel, dibantu para insinyur Maurice koechlin dan Emile MENARA Nuguier serta Stephen Sauvestre sebagai arsitek.
Ada
2 buah lift yang naik ke tingkat dua. Tingkat pertama dan kedua dapat diakses
dengan tangga dan lift. Sebuah loket tiket di menara selatan menjual tiket ke anak
tangga yang dimulai di tempat itu. Di platform pertama tangga menaik dari
menara timur dan pertemuan tingkat keotiga hanya dapat diakses dengan lift.
Dari platform pertama atau kedua tangga dibuka bagi semua orang yang naik dan
turun tergantung apabila mereka telah membeli tiket lift atau tiket tangga.
2. ARC de
TRIOMPHE
Arc de Triomphe
merupakan salah satu monumen paling terkenal di kota Paris yang menjadi latar
belakang ansambel perkotaan di Paris. Terletak di bukit Chaillot yang tepat berada
di tengah konfigurasi persimpangan jalan raya berbentuk bintang lima.
Pembangunan monumen
ini telah direncanakan sejak 1806 oleh Napoleon setelah kemenangannya di Austerlitz. Proses
penyelesaian konstruksi fondasi dasar monumen ini memakan waktu selama 2 tahun
pengerjaan, dan ketika Napoleon memasuki kota Paris dari barat bersama Archduchess Marie-Louise dari Austria pada tahun 1810, ia sudah bisa melihat
monumen ini terbentuk dr kontruksi kayunya.
Arsitek dari monumen
ini, Jean Chalgrin meninggal pada tahun 1811. Pengerjaan pembangunan monumen
ini dilanjutkan oleh Jean-Nicolas Huyot. Selama
masa Restorasi Bourbon di
Perancis, pembangunan monumen ini sempat dihentikan dan tidak dilanjutkan sama
sekali sampai masa pemerintahan Raja Louis-Philippe di tahun 1833-36.
Jenazah Napoleon
pernah dibawa melewati monumen ini pada 15 Desember 1840 di dalam perjalanan
menuju dimakamkan di Invalides. Sebuah Makam Prajurit Tak Dikenal dipasang di bawah
Arc de Triomphe di Paris untuk mengenang para korban Perang Dunia I pada 28 Januari 1921.
3. MUSEUM LOUVRE
Museum Louvre
(Bahasa Prancis : Musée du Louvre ; Bahasa Inggris : the Louvre Museum) adalah salah satu museum terbesar, museum
seni yang paling banyak dikunjungi dan sebuah monumen bersejarah di dunia.
Museum Louvre terletak di Rive Droite Seine, Arondisemen pertama di Paris, Perancis.
Hampir 35.000 benda dari zaman prasejarah hingga abad ke-19 dipamerkan di area seluas
60.600 meter persegi.
Museum
ini bertempat di Istana Louvre (Palais
du Louvre) yang awalnya merupakan benteng yang dibangun pada abad ke-12
di bawah pemerintahan Philip II. Sisa-sisa benteng dapat dilihat
di ruang bawah tanah museum. Bangunan ini diperluas beberapa kali hingga
membentuk Istana Louvre yang sekarang ini. Pada tahun 1682, Louis XII memilih Istana Versailles sebagai kediaman pribadi, meninggalkan Louvre untuk
selanjutnya dijadikan sebagai tempat untuk menampilkan koleksi-koleksi kerajaan. Pada tahun 1692, di gedung ini ditempati oleh Académie des Inscriptions et Belles Lettres dan Académie Royale de Peinture et de Sculpture.
Académie tetap di Louvre selama
100 tahun berikutnya. Selama Revolusi Perancis, Majelis Nasional Perancis menetapkan bahwa Louvre harus
digunakan sebagai museum untuk menampilkan karya-karya bangsa.
Museum
ini dibuka pada tanggal 10 Agustus 1793 dengan memamerkan 537 lukisan.
Mayoritas karya tersebut diperoleh dari properti gereja dan kerajaan yang
disita Pemerintah Perancis. Karena masalah struktural dengan bangunan, museum
ditutup pada tahun 1796 hingga 1801. Jumlah koleksi museum meningkat di bawah
pemerintahan Napoleon dan museum berganti nama menjadi Musée Napoléon. Setelah kekalahan
Napoleon dalam Pertempuran Waterloo, sebagian besar
karya-karya yang disita oleh pasukannya kembali ke pemilik asli mereka. Koleksi
museum ini ditingkatkan lagi selama pemerintahan Louis XVIII dan Charles X, dan selama masa Imperium Perancis Kedua, museum berhasil
memperoleh 20.000 koleksi.
Koleksi museum terus bertambah dengan adanya
sumbangan dan hadiah yang terus meningkat sejak masa Republik Perancis Ketiga. Pada tahun 2008, koleksi museum dibagi menjadi
delapan departemen kuratorial: Koleksi purba Mesir, Timur Dekat, Yunani,
Etruscan, Romawi,
Seni Islam, Patung, Seni Dekoratif, Seni Lukis, Cetakan dan Seni Gambar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar